Menuju Cloud Computing



Cloud Computing
Cloud Computing
 Layanan cloud computing atau komputasi awan termasuk baru diperkenalkan di Indonesia, untuk itulah diperlukan edukasi ke pengguna lokal, termasuk untuk mengantisipasi kekhawatiran tentang masalah keamanan dan privasi data.

National Technology Officer PT Microsoft Indonesia, Tony Seno Hartono, menjelaskan bahwa faktor keamanan dan privasi menjadi dua dari empat isu terpenting seputar implementasi Cloud Computing di Indonesia, selain masalah keterbatasan akses internet dan keberadaan data itu sendiri.

“Jeleknya pengetahuan orang tentang keamanan di Internet menghantui adopsi Cloud Computing. Selain itu juga orang merasa lebih aman menyimpan data di komputer sendiri daripada di cloud. Padahal kenyataannya, data di cloud bisa jadi jauh lebih aman daripada data tersimpan di komputer sendiri,” jelasnya, seperti dilansir melalui keterangan resminya, Rabu (26/10/2011).

SaaS, PaaS, IaaS
SaaS, PaaS, IaaS
Data bisa dipastikan lebih aman karena ada aturan yang mengharuskan setiap penyelenggara layanan Cloud Computing untuk patuh terhadap regulasi dan aturan yang terkait. Sebagai contoh, ISO 27002 yang merupakan standar praktik terbaik pada keamanan informasi yang bisa juga digunakan untuk menilai tingkat keamanan di suatu penyedia jasa layanan Cloud Computing.

Selain kekhawatiran akan faktor keamanan, privasi juga menjadi isu yang menjadi perhatian Microsoft. “Era social media mengubah kebiasaan orang dalam menangani privasi. Privasi menjadi sangat penting di Cloud Computing, karena tingkat privasi yang diinginkan setiap orang berbeda-beda. Dengan kemampuan privasi data, maka setiap orang bisa menentukan siapa yang berhak mengakses atau mengubah suatu informasi berdasarkan identifikasi digital,” paparnya.Keuntungan utama dari komputasi awan adalah kita bisa menyewa kemampuan komputasi tersebut sesuai dengan kebutuhan. Tidak ada kebutuhan bagi kita untuk membeli dan memasang komputer/server sendiri.

“Komputasi awan bukanlah solusi untuk semua masalah TI, tetapi merupakan satu komponen dari satu solusi TI yang lengkap, yang biasanya merupakan gabungan dari layanan awan ditambah dengan aplikasi yang terpasang di server milik sendiri,” jelas Tony Seno.

Komputasi awan bukanlah teknologi baru, tetapi merupakan satu tahapan evolusi komputasi yang natural melalui beberapa era. Komputasi awan merupakan perwujudan dari demokratisasi teknologi, di mana teknologi sekarang terjangkau untuk siapapun, karena layanan komputasi awan tersedia mulai dari yang gratis sampai berbayar.

“Kalau kita berlangganan komputasi awan ibaratnya seperti kita berlangganan air bersih dari PAM (Perusahaan Air Minum), di mana kita tidak perlu menggali sumur sendiri, memiliki dan merawat pompa air sendiri, dan membayar listriknya. Kita tinggal mengambil air bersih sesuai dengan kebutuhan dan membayar iuran bulanan ke PAM,” demikian jelasnya.


Plus Minus Cloud Computing
Plus Minus Cloud Computing

Aspek Keamanan dan Privasi Komputasi AwanSebelum suatu perusahaan/organisasi mendapatkan keuntungan dari komputasi awan, ada beberapa aspek yang berkaitan dengan Keamanan dan Privasi di bawah ini yang harus diperhatikan :

1. Manajemen Resiko dan Ketaatan, organisasi yang mulai mengadopsi awan tetap harus bertanggung jawab untuk aspek manajemen keamanan, resiko, dan ketaatan terhadap aturan yang berlaku di industri terkait. Manajemen resiko dan ketaatan ini membutuhkan tim internal yang kuat dan transparansi proses dari penyedia jasa awan. 

Rekomendasi : penyedia jasa awan harus menggunakan beberapa framework atau best practice seperti MOF, atau ITIL, dan memiliki sertifikasi seperti ISO/IEC 27001:2005, dan mempublikasikan laporan audit ke SAS 70 type II. Selain itu juga, disesuaikan dengan ketentuan suatu negara, mungkin juga harus taat terhadap PCI atau FISMA.

2. Manajemen Akses dan Identitas, identitas bisa didapat melalui beberapa penyedia jasa awan, dan harus bersifat interoperabel antar organisasi yang berbeda, penyedia awan yang berbeda, dan berlandaskan proses yang kuat. 
Rekomendasi : Autentikasi yang disarankan adalah menggunakan beberapa faktor sekaligus, seperti biometric, one time password token (seperti token BCA), kartu ID dengan chip, dan password.

3. Integritas Layanan, layanan berbasis awan harus dibangun dengan landasan keamanan yang kuat, dan proses-proses operasionalnya juga harus diintegrasikan dengan manajemen keamanan di organisasi tersebut. Penyedia layanan awan harus mengikuti proses yang bisa dibuktikan, terdefinisi, dan jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke dalam layanannya mulai dari titik paling awal, di setiap titik di dalam siklus, sampai paling penghabisan. Selain itu manajemen keamanan dan auditing harus selaras antara penyedia awan dan pelanggan.

Rekomendasi : Gunakan sertifikasi semacam EAL4+ (untuk evaluasi keamanan), SDL (untuk pengembangan aplikasi), ISO/IEC 18044 (untuk incident response).



4. Integritas Klien, layanan awan yang digunakan di sisi klien harus memperhatikan aspek keamanan, ketaatan, dan integritas di sisi klien. Integritas klien bisa ditingkatkan dengan menggunakan paduan praktek terbaik. 

Rekomendasi : Perkuat sistem desktop, pastikan kesehatan sistem desktop, terapkan IT policy yang tepat, federasi identitas, Network Access Protection dan sebagainya.

5. Proteksi Informasi, layanan awan membutuhkan proses yang andal untuk melindungi informasi sebelum, selama, dan setelah transaksi. Manfaatkan Klasifikasi Data untuk meningkatkan kontrol terhadap data yang siap dilepas ke awan.
Rekomendasi : Gunakan teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM) sebelum data dilepas ke awan.
Disarikan dari: http://www.telkomsel.co.id:8989/personal/kusnadikah/Blog/Lists/Posts/Post.aspx?ID=2

 

Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi SUTET

SUTET
SUTET
Pernahkah kita bertanya-tanya bagaimana caranya kita bisa menikmati daya listrik yang dibangkitkan dari Power Plant yang tersebar di lokasi yang jauh. Bagaimana caranya menampung daya listrik lalu mengantarkannya watt-per-watt ke rumah-rumah. Apakah pengirimannya sama dengan pengiriman benda-benda "berwujud" lainnya seperti surat, paket, kado dll..


Tentu saja berbeda. Daya listrik didistribusikan melalui sebuah konduktor (kabel logam) yang dibentangkan sepanjang jaringan listrik. Kabel konduktor inilah yang menghubungkan dari pembangkit listrik ke gardu induk, dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya, dari gardu induk ke jaring tegangan menengan dan gardu distribusi, dari jaring distribusi tegangan menengah ke jaring tegangan rendah dan instalasi pemanfaatan. Semuanya diatur sedemikian rupa sesuai teknik sistem transmisi.


Sistem transmisi ini mengklasifikasikan jaringan transmisi salah satunya berdasarkan tegangan. Ada yang tegangan rendah, menengah, tinggi dan extra tinggi. Pengklasifikasian ini lah yang akhirnya melahirkan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) dan SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi). Artinya, daya listrik yang melalui kabel jaringan SUTET memiliki tegangan yang extra tinggi di atas 200 KV. Sedangkan adiknya (SUTT) memiliki tegangan 30 - 150 KV).


Pertanyaannya, kenapa harus ada SUTT dan SUTET..? Bukankah lebih baik jika semua jaringan listrik dibuat bertegangan rendah-menengah saja..?
Jawaban simpelnya, karena daya listrik yang ditransmisikan di SUTT dan SUTET tergolong sangat besar. Lalu pertanyaan berikutnya, apakah ada cara agar daya listrik yang besar dapat ditransmisikan dengan tegangan rendah..?
ADA... Tentu saja bisa..


Logikanya seperti ini..


Yang dihantarkan adalah daya (P). Daya sebanding dengan Arus (I) dan tegangan (V). Sedangkan Arus sebanding dengan Tegangan dan berbanding terbalik dengan Hambatan.
V = I*R
I = V/R
P = I*V


P = daya (watt)
I =  Arus (Ampere)
V = tegangan (Volt)
R = hambatan (ohm)


Dengan mensubsitusi Arus menjadi V/R, maka didapatkan Daya sebanding dengan kuadrat tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan.


P = (V/R)*V
P = V2/R


Besarnya hambatan sebanding dengan hambatan jenis (r), panjang konduktor dan berbanding terbalik dengan luas penampang.


R = r* L/A
r = E/J


r = hambatan jenis (ohm.m)
E = medan listrik
J = rapat arus
L = panjang konduktor (m)

A = luas penampang (m2) Dengan mensubsitusikan hambatan ke persamaan daya, maka didapatkan
P = V2 / (r* L/A)


P = V2*A/r* L


Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa agar daya besar dapat tetap dikirimkan dengan tetap mempertahankan tegangan kecil, maka:


1. Luas penampang harus besar (A)
Kita harus menyediakan diameter kabel yang sangat besar yang bahkan bisa lebih mengerikan dari sisi estetika daripada SUTET. Biayanya pun luar biasa mahal.


2. Hambatan jenis yang kecil (r)
Kita harus menemukan sebuah logam yang memiliki konstanta hambat jenis mendekati nol. Tentu saja logam tersebut harus cocok dari sisi ekonomi. Untuk perbandingan, di bawah merupakan list material dengan hambatan jenisnya masing-masing.


Perak: 1,59x10-8
Tembaga: 1,7x10-8
Emas: 2,44x10-8
Besi: 9,7x10-8
Timbal: 21 x10-8
Nikelin: 40 x10-8
Germanium: (1-500)x10-3
Silikon : 0,1-609
Kaca: 109 - 1012
Karet keras: 1013 – 1015


3. Panjang konduktor yang pendek (L)
Dalam artian kalau jalur transmisinya hanya 1 meter, untuk mengantarkan daya listrik dengan daya besar dan tegangan kecil akan lebih mudah dilakukan. Tapi real-nya, jarak transmisi listrik bisa melebihi puluhan kilometer.


Dari beberapa tinjauan di atas, metode transmisi daya listrik yang paling efisien saat ini adalah dengan meninggikan tegangan. Untuk itulah SUTET dan SUTT menjadi cukup krusial bagi kepentingan operator transmisi listrik.


 Silahkan di revisi jika ada kesalahan.
 

Do'a pembuka dan penutup majelis

Do'a pembuka Majelis

Membuka Mejelis
Membuka Mejelis

Disunnahkan membuka majelis dengan khutbatul hajah dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam senantiasa membacanya setiap akan khuthbah, ceramah, baik pada pernikahan, muhadharah (ceramah) ataupun pertemuan, dan sunnah ini pun dilanjutkan oleh sahabat-sahabat lainnya [Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah]


lafadznya :
Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri ‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudhlil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.


artinya : Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Ia Subhanahu wa Ta’ala dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala.



Ya ayyuhal-ladzina amanuttaqullaha haqqa tuqatihi wa la tamutunna illa wa antum muslimun [Ali 'Imran : 102]



“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam
keadaan islam” [Ali 'Imran : 102]

Yaa ay-yuhan naasut-taquu rab-bakumul-ladhiy khalaqakum min nafsiw waaHidatiw wa khalaqa minhaa zawjahaa wa bath-tha minhumaa rijaalan kathiyraw wa nisaa-aa wat-taqul-laahal-ladhiy tasaa-aluuna bihii wal arHaam in-nal-laaha kaana ‘Alaykum raqiybaa [An-Nisaa’ : 1]


“Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari satu jiwa dan menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki yang banyak dan kaum wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa
menjaga dan mengawasimu” [An-Nisaa’ : 1]


Ya ayyuha-lladziina 'amanuu ittaquu-llaha waquuluu qawlan sadiina. Yuslih lakum amalukum wayaghfirlakum dzunuubakum waman yuti'i-llaha warasuulahu faqad faza fawzan 'athiima[Al-Ahzaab : 70-71]


“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar niscaya Ia akan memperbaiki untuk
kalian amal-amal kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar”. [ Al-Ahzaab : 70-71]


Adapun setelah itu, sesungguhnya sebenar-benar kalam adalah Kalam Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjukMuhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Sedangkan seburuk-buruk suatu perkara adalah perkara yang mengada-ada (muhdats) dan setiap muhdats itu Bid’ah. [HR Muslim dari hadits Jabir bin Abdullah RA dalam Al-Jumu`ah (867)]


[khutbatul haajah, shahih diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam oleh Nasa'i (III/104), Ibnu Majah (I/352/1110), Abu Dawud (III,460/1090). Lihat Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah hal. 144-145]


Doa penutup majelis yaitu do`a kafaratul majelis




Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka wa’atubu ilaik


Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih).


Diriwayatkan pula oleh Tirmidzi, ketika Nabi ditanya tentang do’a tersebut, beliau menjawab, untuk melunturkan dosa selama di majelis.
 

Panduan Instrument Engineer

Panduan instrument engineer
instrument engineer
 Berikut adalah panduan untuk instrument engineer bagi pemula

Perancangan instrument berdasar :
· Karakteristik proses
· Operasi
· Pemeliharaan (Maintenance)
· Safety
                        
Aktivitas yang dilakukan dalam perancangan instrumentasi:
1) Aktivitas Umum
Consist of :
a) Bid Document Review
Ø Fasilitas yang akan dibangun
Ø Scope of works
Ø Schedule
Ø Design data
Ø Design criteria
Ø Client’s requirements
b) Klarifikasi / kick of meeting
c) Instrument index
List yang mencantumkan tag number instrument, deskripsi / servis, P&ID no, status, type, lokasi, data sheet no, hook up no, manufacture name, loop diagram, plot plan no, piping plant, PO number, & informasi lainnya.
d) Spesifikasi umum instruments
Permintaan minimum dari client yang sifatnya umum, biasanya isinya permintaan minimum untuk type, material, rating, jenis signal, range signal, cara pemasangan & sifat khususnya.

2) Aktivitas yang berhubungan dengan operasi

Consist of :
a) Filosofi sistem control
Menentukan tentang sistem kontrol apa yang diinginkan oleh client. Apakah berdasarkan location based (Local control & Central control), signal transmission based (pneumatic / electric), loop based (open loop, closed loop, feed forward, feed back, cascade, ratio control, split range), mode based (on – off, P mode, PI mode, PD mode, PID mode), dan jenis based (PLC, DCS, SCADA, dll).

b) Filosofi shut down system
Included :
- Local / remote shutdown
- Local panel, central panel / PLC
- Pneumatic, electric, hydraulic / radio
- Sensor proses & elemen akhir
- Fire & gas system
 

c kategori shutdown systems :
- Fire shutdown, full shutdown or total shutdown (FSD)
- Process shutdown, emergency shutdown (ESD)
- Unit shut down (USD)
Document yang terkait dgn shutdown system :
- P&ID
- Shut down logic diagram, describe ttg cause & effect relation antara variable process terukur (cause) dan instrument / equipment di field (effect)
Gambar desain yang dihasilkan :
- Shut down control panel (pneumatic or electric) schematic
- Shut down logic ladder diagram untuk PLC


3) Aktivitas yang berhubungan dengan procurement
Included :
- Preparasi datasheet
Meliputi function, type of sensor, material, process connection, power / air supply, input – output signal, area classification, and accessories.
Sebelum membuat data sheet
- Preparasi gambar, skematik & lay out panel (lengkap dengan spesifikasi)
- Instrument installation Bill of Material (BOM)
Sebelum membuat instrument data sheet yang harus dilakukan adalah sizing instruments.
List instrument yang perlu dilakukan sizing adalah control valve, pressure relief valve, orifice plate, breather valve sizing, rupture disk sizing, instrument air consumption, electric power consumption.
Note :
Long lead items (long delivery) : Control valve, shutdown valve, instrument panel, DCS / PLC harus didahuluan data sheetnya.

Gambar & spesifikasi panel :
- Jenis panel
- Skematik, konfigurasi
- Fungsi panel
- Material, size
- Konstruksi
- Warranty

Kemampuan panel dapat dibagi 3 kelas sbb :
Monitoring panel capability : indicating, recording, alarming.
Control panel capability : intervention of operating through the panel logic operation.
Shut down panel capability : automatic shut down through the panel logic operation.
Instrument Installation Bill of Material (BOM) merupakan list dari instrument / tube fitting, tubing, cable, cable / tubing tray, bolt, pipe support.

4) Aktivitas yang berhubungan dengan installasi
Prepare for :
- Hook up drawing, including pressure lead piping / process hook up, pneumatic hook up, electronic hook up, analyzer hook up.
- Breakdown of instrument drawing, merupakan gambar dari sebuah plant
- Instrument plot plan
- Wiring lay out, route of instrument wiring starting from the instrument trough the junction box up to panel (usually located in control room)
- Wiring interconnection diagram, describe interconnection between instrument, junction box, and panel. Cable size, type, and number of core are shown in the diagram.
- Cable schedule, list of instrument cable, listing the source and destination, load, size, rating dll.
- Tubing lay out, for pneumatic instrument only. Description same as wiring lay out.
- Main cable lay out,
- Cable tray lay out
- Loop diagram, show interconnection of instrument with other instrument that are connected in the loop.

List of documents yang harus disiapkan as an Instrument Engineer :
1) Specification
2) Data Sheet
3) Calculation
4) BOM / BOQ
5) Instrument Index
6) RFQ (Request for Quotations)
7) TBA (Technical Bid Analysis)
8) MRS (Material Requisition Sheet)
9) VDR (Vendor Documents Review)


instrument engineer
 
 
Copyright © 2012. Corat - coret intisari - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger