Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi SUTET

SUTET
SUTET
Pernahkah kita bertanya-tanya bagaimana caranya kita bisa menikmati daya listrik yang dibangkitkan dari Power Plant yang tersebar di lokasi yang jauh. Bagaimana caranya menampung daya listrik lalu mengantarkannya watt-per-watt ke rumah-rumah. Apakah pengirimannya sama dengan pengiriman benda-benda "berwujud" lainnya seperti surat, paket, kado dll..


Tentu saja berbeda. Daya listrik didistribusikan melalui sebuah konduktor (kabel logam) yang dibentangkan sepanjang jaringan listrik. Kabel konduktor inilah yang menghubungkan dari pembangkit listrik ke gardu induk, dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya, dari gardu induk ke jaring tegangan menengan dan gardu distribusi, dari jaring distribusi tegangan menengah ke jaring tegangan rendah dan instalasi pemanfaatan. Semuanya diatur sedemikian rupa sesuai teknik sistem transmisi.


Sistem transmisi ini mengklasifikasikan jaringan transmisi salah satunya berdasarkan tegangan. Ada yang tegangan rendah, menengah, tinggi dan extra tinggi. Pengklasifikasian ini lah yang akhirnya melahirkan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) dan SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi). Artinya, daya listrik yang melalui kabel jaringan SUTET memiliki tegangan yang extra tinggi di atas 200 KV. Sedangkan adiknya (SUTT) memiliki tegangan 30 - 150 KV).


Pertanyaannya, kenapa harus ada SUTT dan SUTET..? Bukankah lebih baik jika semua jaringan listrik dibuat bertegangan rendah-menengah saja..?
Jawaban simpelnya, karena daya listrik yang ditransmisikan di SUTT dan SUTET tergolong sangat besar. Lalu pertanyaan berikutnya, apakah ada cara agar daya listrik yang besar dapat ditransmisikan dengan tegangan rendah..?
ADA... Tentu saja bisa..


Logikanya seperti ini..


Yang dihantarkan adalah daya (P). Daya sebanding dengan Arus (I) dan tegangan (V). Sedangkan Arus sebanding dengan Tegangan dan berbanding terbalik dengan Hambatan.
V = I*R
I = V/R
P = I*V


P = daya (watt)
I =  Arus (Ampere)
V = tegangan (Volt)
R = hambatan (ohm)


Dengan mensubsitusi Arus menjadi V/R, maka didapatkan Daya sebanding dengan kuadrat tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan.


P = (V/R)*V
P = V2/R


Besarnya hambatan sebanding dengan hambatan jenis (r), panjang konduktor dan berbanding terbalik dengan luas penampang.


R = r* L/A
r = E/J


r = hambatan jenis (ohm.m)
E = medan listrik
J = rapat arus
L = panjang konduktor (m)

A = luas penampang (m2) Dengan mensubsitusikan hambatan ke persamaan daya, maka didapatkan
P = V2 / (r* L/A)


P = V2*A/r* L


Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa agar daya besar dapat tetap dikirimkan dengan tetap mempertahankan tegangan kecil, maka:


1. Luas penampang harus besar (A)
Kita harus menyediakan diameter kabel yang sangat besar yang bahkan bisa lebih mengerikan dari sisi estetika daripada SUTET. Biayanya pun luar biasa mahal.


2. Hambatan jenis yang kecil (r)
Kita harus menemukan sebuah logam yang memiliki konstanta hambat jenis mendekati nol. Tentu saja logam tersebut harus cocok dari sisi ekonomi. Untuk perbandingan, di bawah merupakan list material dengan hambatan jenisnya masing-masing.


Perak: 1,59x10-8
Tembaga: 1,7x10-8
Emas: 2,44x10-8
Besi: 9,7x10-8
Timbal: 21 x10-8
Nikelin: 40 x10-8
Germanium: (1-500)x10-3
Silikon : 0,1-609
Kaca: 109 - 1012
Karet keras: 1013 – 1015


3. Panjang konduktor yang pendek (L)
Dalam artian kalau jalur transmisinya hanya 1 meter, untuk mengantarkan daya listrik dengan daya besar dan tegangan kecil akan lebih mudah dilakukan. Tapi real-nya, jarak transmisi listrik bisa melebihi puluhan kilometer.


Dari beberapa tinjauan di atas, metode transmisi daya listrik yang paling efisien saat ini adalah dengan meninggikan tegangan. Untuk itulah SUTET dan SUTT menjadi cukup krusial bagi kepentingan operator transmisi listrik.


 Silahkan di revisi jika ada kesalahan.
 
 
Copyright © 2012. Corat - coret intisari - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger